Rasulullah
dalam sirahMu,
Ku
temu tulusnya cinta,
Demi
umatMu berkorban jiwa,
Sehingga
hujung nyawa.
Kau
di utus atas nama Kebenaran,
Dengan
fasih lidah beri penjelasan,
Sabar
dalam apa jua keadaan,
Tak
goyah dengan ranjau tekanan.
Walau
diri bisa menakluki tahta,
Tetap
rendah hati penuh sederhana,
Segalanya
demi LillahiTaala,
Azimat
yang berharga.
Rasulullah
dengan hikmahMu,
Terpancar
syiar agama,
Mengubah
gelap menjadi terang,
Menghapus
jahiliyah.
Rasulullah
Engkau tinggalkan,
Semangat
juang tertinggi,
Membina
satu aqidah,
Membangun
Iman dan di lapangan Mujahadah,
Sahih
hadis dan AlQuran,
Menjadi
sumber cahaya pedoman,
Hanya
itu yang Kau wariskan,
Akan
selamat di dunia akhirat,
Rasulullah
terlalu rindu,
padamu Junjungan Jiwa,
Di
dalam sunnah yang utama,
Menyambungkan
kasih denganMu.
Rasulullah
dalam sirahMu,
Ku
temu tulusnya cinta,
Demi
umatMu berkorban jiwa,
Sehingga
hujung nyawa.
Rasulullah
dengan hikmahMu,
Terpancar
syiar agama,
Mengubah
gelap menjadi terang,
Menghapus
jahiliyah.
Ya
Rasulullah, Ya HabibAllah,
Pabila terkenangMu, mengalir air mataku.
Ya
Allah, lagu ini benar-benar membuatkan jiwaku bergetar.
Firman Allah SWT menerusi Surah Al-Anbiyaa', ayat 107:
Dan tiadalah Kami mengutuskan engkau (wahai Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Bagaikan ingin mengalir
air mata ini setelah mengenang kembali akan sebuah pengorbanan agung yang pernah dizahirkan oleh
junjungan mulia, Rasulullah Sallallahu Alayhi' Wasallam. Ampunkanlah hambaMu ini,
ya Allah.